Bagel: Roti Berlubang Klasik yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Bagel adalah roti berbentuk cincin yang dikenal dengan teksturnya yang padat namun kenyal. Dengan asal-usul dari komunitas Yahudi Eropa Timur, bagel kini telah menjelma menjadi ikon sarapan modern di berbagai penjuru dunia, terutama di Amerika Utara. Disajikan dengan aneka topping atau isian, bagel menawarkan fleksibilitas rasa yang cocok untuk segala selera.

Sejarah dan Asal-Usul Bagel

Bagel dipercaya berasal dari Polandia pada abad ke-17. Roti ini awalnya dibuat sebagai hadiah untuk ibu yang baru melahirkan, dengan bentuk cincin yang melambangkan kehidupan dan kontinuitas. Komunitas Yahudi membawa bagel ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, dan sejak itu popularitasnya terus meningkat.

Evolusi Bagel di Dunia Modern

Di kota seperti New York dan Montreal, bagel bukan sekadar makanan—ia adalah bagian dari budaya. Dua versi paling terkenal adalah New York-style bagel, yang besar dan empuk, dan Montreal-style bagel, yang lebih kecil, manis, dan dipanggang di oven kayu. Kini, bagel bisa ditemukan di kedai kopi, toko roti, hingga restoran cepat saji di seluruh dunia.

Proses Unik Pembuatan Bagel

Yang membedakan bagel dari roti lainnya adalah proses memasaknya yang khas: direbus sebelum dipanggang. Langkah ini memberi tekstur kenyal pada bagian dalam dan permukaan luar yang sedikit renyah.

Tahapan Membuat Bagel

Pembuatan adonan: Tepung, air, ragi, gula, dan garam diaduk hingga kalis.

Proses fermentasi: Adonan didiamkan hingga mengembang.

Pembentukan cincin: Adonan dibentuk menjadi bulatan dan diberi lubang di tengah.

Perebusan: Bagel direbus dalam air mendidih selama 30–60 detik per sisi.

Pemanggangan: Setelah direbus, bagel dipanggang hingga kecokelatan.

    Proses perebusan ini bisa ditambahkan madu atau baking soda untuk menambah warna dan rasa khas pada kulit bagel.

    Ragam Varian dan Cara Menikmati Bagel

    Bagel hadir dalam berbagai rasa dan topping yang bisa disesuaikan dengan selera.

    1. Topping Klasik dan Favorit

    Plain (tanpa topping)

    Sesame seed (biji wijen)

    Everything bagel (campuran biji wijen, bawang, garam, poppy seed)

    Cinnamon raisin (manis dan cocok untuk sarapan)

    2. Isi dan Kombinasi Populer

    Cream cheese: Kombinasi klasik dan paling populer.

    Lox bagel: Diisi dengan krim keju dan salmon asap, sering ditambah irisan bawang dan tomat.

    Breakfast bagel: Isian telur, keju, dan daging asap atau sosis, ideal untuk sarapan bergizi.

    Vegan bagel: Diisi dengan hummus, sayuran panggang, atau alpukat.

    3. Bagel sebagai Camilan atau Makanan Berat

    Bagel cocok dijadikan camilan saat santai, tapi juga mengenyangkan untuk makan siang. Bisa dinikmati dalam bentuk sandwich, dipotong-potong sebagai bagian dari charcuterie board, atau diubah menjadi pizza bagel untuk kreasi anak-anak.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *