Falafel: Camilan Sehat dan Lezat dari Timur Tengah

Falafel adalah hidangan khas Timur Tengah yang terbuat dari kacang chickpea (kacang arab) atau buncis yang digiling halus dan dibentuk menjadi bola atau patties. Kemudian, bola-bola tersebut digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam. Dengan cita rasa yang kaya dan tekstur yang memikat, falafel telah menjadi salah satu makanan favorit di seluruh dunia. Tak hanya nikmat, falafel juga dikenal sebagai camilan sehat yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Sejarah dan Asal Usul Falafel

Asal Usul Falafel

Meskipun falafel sangat identik dengan masakan Timur Tengah, asal usulnya cukup diperdebatkan. Beberapa sumber mengatakan bahwa falafel pertama kali diciptakan di Mesir sebagai hidangan berbahan dasar kacang fava (kacang hijau) yang dikenal sebagai ta’ameya. Hidangan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia Arab dan berkembang menjadi berbagai variasi menggunakan kacang chickpea atau buncis di berbagai negara.

Menurut sejarah, falafel pertama kali dimakan oleh orang-orang Mesir pada zaman Pharaoh sebagai makanan ringan yang mengenyangkan, murah, dan mudah dibuat. Hidangan ini menjadi sangat populer selama bulan Ramadhan, di mana falafel dijadikan pilihan untuk berbuka puasa karena kandungannya yang bergizi dan mengenyangkan.

Penyebaran Falafel ke Dunia

Falafel semakin dikenal luas setelah kekaisaran Ottoman menyebarkannya ke berbagai wilayah. Kemudian, para imigran Arab membawa resep ini ke Eropa dan Amerika pada abad ke-20, menjadikannya populer di kalangan orang-orang yang mencari alternatif makanan vegetarian yang kaya rasa. Kini, falafel tidak hanya dikenal di Timur Tengah, tetapi juga di seluruh dunia, terutama di restoran dengan konsep makanan cepat saji yang menawarkan pilihan vegetarian atau vegan.

Bahan-Bahan dan Cara Membuat Falafel

Bahan-Bahan Utama Falafel

Bahan utama untuk membuat falafel sangat sederhana dan mudah didapat. Berikut adalah beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat falafel:

  • Kacang Chickpea (Kacang Arab): Ini adalah bahan utama dalam pembuatan falafel. Kacang chickpea kaya akan protein dan serat, menjadikannya pilihan sehat untuk camilan.
  • Bawang Putih dan Bawang Merah: Memberikan rasa tajam dan segar yang mengimbangi rasa kacang chickpea.
  • Peterseli dan Ketumbar: Kedua bahan ini memberikan aroma dan rasa segar yang khas pada falafel.
  • Jintan: Rempah ini memberikan rasa sedikit pedas yang menyatu dengan bahan-bahan lainnya.
  • Tepung Terigu atau Tepung Jagung: Digunakan untuk mengikat adonan falafel agar mudah dibentuk.
  • Minyak untuk Menggoreng: Minyak sayur digunakan untuk menggoreng falafel hingga renyah.

Proses Pembuatan Falafel

Membuat falafel sebenarnya sangat mudah dan hanya membutuhkan beberapa langkah berikut:

  1. Merendam Kacang Chickpea: Langkah pertama adalah merendam kacang chickpea dalam air selama sekitar 12 jam. Hal ini bertujuan untuk membuat kacang lebih empuk dan mudah dihaluskan. Setelah itu, tiriskan kacang chickpea dan pastikan tidak ada air yang tersisa.
  2. Menggiling Kacang: Setelah kacang chickpea direndam dan ditiriskan, giling kacang bersama dengan bawang putih, bawang merah, peterseli, ketumbar, jintan, dan sedikit garam. Proses penggilingan bisa menggunakan food processor hingga bahan-bahan tercampur rata dan teksturnya kasar namun mudah dibentuk.
  3. Membuat Adonan: Tambahkan sedikit tepung terigu atau tepung jagung ke dalam adonan agar adonan falafel bisa lebih mudah dibentuk. Aduk rata dan uji tekstur adonan. Jika adonan terlalu lengket, tambahkan sedikit tepung.
  4. Membentuk Falafel: Ambil sedikit adonan dan bentuk menjadi bola atau patties kecil. Jangan terlalu besar agar mudah digoreng secara merata.
  5. Menggoreng Falafel: Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang hingga panas. Goreng falafel dalam minyak panas selama sekitar 4-5 menit, atau hingga berwarna keemasan dan renyah. Jangan terlalu banyak memasukkan falafel ke dalam wajan agar minyak tetap panas dan falafel bisa matang merata.
  6. Menyajikan: Angkat falafel dari minyak dan tiriskan. Sajikan falafel dengan saus tahini, salad, atau bungkus dalam roti pita bersama sayuran segar seperti tomat, timun, dan selada.

Variasi Falafel di Berbagai Negara

Falafel di Mesir (Ta’ameya)

Di Mesir, falafel dikenal dengan nama ta’ameya, yang terbuat dari kacang fava sebagai pengganti kacang chickpea. Ta’ameya memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan falafel yang terbuat dari kacang chickpea. Ta’ameya biasanya disajikan dengan saus tahini dan roti pita.

Falafel di Levant (Syria, Lebanon, Palestina, Jordania)

Di wilayah Levant, seperti Syria, Lebanon, Palestina, dan Yordania, falafel umumnya terbuat dari kacang chickpea yang dihancurkan halus, dibumbui dengan rempah-rempah khas Timur Tengah seperti jintan dan ketumbar. Variasi ini sangat populer sebagai camilan atau makanan jalanan, sering kali dimakan dengan sos yogurt atau saus tahini.

Falafel di Barat (Amerika dan Eropa)

Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, falafel biasanya dihidangkan sebagai sandwich atau wrap dalam roti pita dengan berbagai isian sayuran segar seperti tomat, selada, dan timun. Beberapa restoran juga menyajikan falafel dengan saus hummus atau saus yogurt.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *