Won Ton atau wonton adalah salah satu makanan khas Tiongkok yang telah mendunia. Makanan ini berupa pangsit berisi daging cincang yang dibungkus kulit tipis dan bisa disajikan dengan kuah hangat atau digoreng renyah. Teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang gurih membuat won ton digemari oleh banyak kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Asal Usul dan Filosofi Won Ton
1. Hidangan Tradisional yang Penuh Sejarah
Won Ton berasal dari Tiongkok bagian selatan dan telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu, terutama di provinsi Guangdong dan Fujian. Dalam bahasa Mandarin, “wonton” (餛飩) secara harfiah berarti “makanan yang tidak memiliki bentuk tetap”, merujuk pada bentuk pangsit yang bisa berbeda-beda tergantung cara melipat dan menyajikannya.
2. Simbol Kehangatan dan Keberuntungan
Dalam budaya Tionghoa, won ton sering disajikan saat perayaan tahun baru Imlek sebagai simbol keberuntungan dan keharmonisan keluarga. Bentuknya yang menyerupai kantong emas dipercaya membawa rezeki, sementara kuah hangatnya melambangkan kehangatan dan kenyamanan hidup.
Bahan dan Cara Membuat Won Ton
1. Bahan Dasar Kulit dan Isian
Won Ton terdiri dari dua komponen utama:
Kulit won ton: terbuat dari campuran tepung terigu dan air, bertekstur tipis dan lentur.
Isian: umumnya berupa campuran daging cincang (ayam, babi, atau udang), daun bawang, bawang putih, minyak wijen, kecap asin, dan sedikit jahe parut.
Isian tersebut dibungkus dengan kulit won ton lalu dibentuk sesuai selera—bisa dilipat segitiga, dibungkus seperti kantong, atau ditekuk menyerupai bunga.
2. Teknik Penyajian yang Beragam
Won Ton bisa dimasak dengan berbagai cara, antara lain:
Direbus dan disajikan dengan kuah kaldu ayam yang hangat dan gurih.
Digoreng renyah untuk menghasilkan camilan yang kriuk di luar dan lembut di dalam.
Dikukus sebagai pilihan yang lebih sehat dan ringan.
Biasanya, won ton kuah disajikan dengan tambahan mie, sayuran, atau rumput laut.
Variasi dan Kepopuleran Won Ton
1. Banyak Variasi Sesuai Daerah
Di Tiongkok, setiap daerah punya variasi won ton sendiri. Di Guangdong, isian biasanya lebih halus dan disajikan dalam kuah ringan. Sementara di Sichuan, won ton disajikan dengan saus pedas berbumbu kuat. Di Indonesia, won ton banyak ditemukan di restoran Chinese food dengan isian ayam atau udang yang disesuaikan selera lokal.
2. Sajian Favorit Keluarga dan Restoran
Won Ton menjadi menu andalan di banyak rumah makan karena praktis, lezat, dan cocok untuk semua suasana. Baik sebagai makanan pembuka, camilan sore, atau hidangan utama, won ton selalu memikat lidah siapa pun yang mencobanya.